Featured Highlighted Categories

You'll discover all of the most up-to-date bring innovative here.

Indogabut

Contact form

Marketing Development
Free Online Marketing Curriculum Development that you can directly adapt and execute on your website.
Blogging guide Book
Best Digital Marketing Course/SEO Optimization free to use and implement on your website easily.

Easy Steps To Learn Blogging and Digital Marketing.

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquam necessitatibus libero id, fuga, quis eligendi, ullam optio dolores volupt…
Easy Steps To Learn Blogging and Digital Marketing.
Products

Products

Experiments

Experiments

Google Lab

Google Lab

Game

Game

News Updates

News Updates

Education

Education

Design by - Blogger Templates | Distributed by Free Blogger Templates

Made with Love by

Citron Template is Designed Theme for Giving Enhanced look Various Features are available Which is designed in User friendly to handle by Piki Developers. Simple and elegant themes for making it more comfortable
Off-page SEO
The practice of supporting the growth of web pages in search engines to something in promote increased
Affiliate Product
Even if you don't have your own products to sell, there are 7 steps to follow to started selling online.
Link Building
Inexpensive Link Building Curriculum Creation that you can readily modify and install on your website.
On-page SEO
The technique of contribute towards the development web pages in search engines in order to rank

Apa itu Black Hat SEO? Teknik dan Contohnya

apa itu black hat seo

Apa itu Black Hat SEO?

Black Hat SEO adalah salah satu strategi SEO yang digunakan untuk meningkatkan peringkat situs agar mudah ditemukan di halaman hasil pencarian (SERP/Search Engine Results Page). 

Sebelum membahas lebih lanjut tentang Black Hat SEO, ada baiknya untuk mengetahui cara kerja SEO terlebih dahulu.

Ketika seseorang membuat website, tak serta merta situs tersebut akan muncul di halaman pencari. Search engine seperti Google akan melakukan beberapa proses untuk menentukan apakah sebuah situs layak muncul di halaman pencarian. 

Situs-situs yang muncul di halaman pertama menandakan situs berkualitas dan paling relevan sehingga berpotensi mendapat banyak pengunjung dan bisnis mudah dikenal.

Namun, search engine seperti Google mengubah algoritmanya seratus kali dalam setahun. Karena itu, SEO specialist perlu melakukan perubahan strategi agar website bisa tetap berada di halaman pertama mesin pencari. 

Karena sulitnya mempertahankan peringkat website, banyak orang tak bertanggung jawab melakukan strategi Black Hat SEO.

Black Hat SEO adalah strategi SEO yang bertentangan dengan pedoman search engine untuk menaikkan peringkat website. Berbagai cara dilakukan untuk memanipulasi algoritma search engine, salah satunya menggunakan terlalu banyak keyword yang tak relevan (keyword stuffing).  

Website yang menggunakan Black Hat SEO biasanya berakhir mendapatkan penalti dari search engine dan berakibat kehilangan pengunjung. Karena itu sangat tidak disarankan menggunakan strategi SEO ini.

Apa Saja Teknik Black Hat SEO?

Dirangkum dari HubSpot, berikut ini teknik-teknik Black Hat SEO yang sebaiknya dihindari:

1. Keyword stuffing

Keyword stuffing atau disebut juga dengan spamdexing adalah penggunaan banyak keyword yang tak relevan pada konten situs. Teknik ini biasanya bertujuan memperluas jangkauan audiens. 

Tak jarang, keyword yang tak relevan ditulis berwarna sama dengan latar belakang halaman website untuk menyembunyikan penggunaan kata kunci.

Padahal, menggunakan keyword yang tak relevan dapat menurunkan kualitas website dan memengaruhi pengalaman pengunjung situs. Search engine juga bisa menganggap situs sebagai spam dan menghilangkannya dari mesin pencari. 

Menurut Google, contoh keyword stuffing yang paling umum adalah menggunakan suatu kata atau kalimat secara berulang sehingga terdengar tak alami. 

2. Cloaking

Cloaking adalah teknik di mana server website menyajikan satu konten dengan dua versi yang berbeda, satu untuk pengunjung dan lainnya untuk search engine. 

Konten aslinya sebenarnya ada pada situs tersebut, namun ditutupi dengan konten lain untuk mengelabui bot mesin pencari yang rutin menjelajahi berbagai website di internet. Dampaknya, search engine mungkin akan menganggap konten tersebut memang layak untuk ditampilkan ke pengguna yang membutuhkan.

Misalnya, user mencari situs yang membahas belajar bahasa Jerman. Lalu didapatlah situs ‘A’ yang terlihat terpercaya. Namun ketika diklik, konten yang ditampilkan justru berbeda.

3. Sneaky redirects

Sneaky redirects adalah teknik mengarahkan pengunjung ke situs lain alih-alih ke link situs yang diklik. Menanamkan banyak link yang tak relevan dengan isi konten juga termasuk strategi sneaky redirects.

4. Poor quality content

Membuat konten yang tak berkualitas juga termasuk teknik Black Hat SEO yang umum digunakan. Misalnya, konten plagiat atau membuat konten dibantu aplikasi AI seperti ChatGPT. 

ChatGPT mendapatkan informasi dari internet dan merangkumnya. Ketika banyak orang yang menggunakan konten tersebut, maka besar kemungkinan konten-konten yang dihasilkan akan mirip.

5. Paid links

Search engine seperti Google melarang praktik jual-beli menanamkan suatu link di situs lain. Misalnya, perusahaan ‘A’ membayar perusahaan ‘B’ agar link situs mereka dimasukkan dalam situs yang dikelola perusahaan ‘B’

Ketika Google mendeteksi ada kegiatan tersebut, baik pembeli maupun penjual akan mendapat penalti.

6. Rich snippets abuse

Pemilik website bisa mengubah tampilan situs mereka di SERP dengan menggunakan structured data atau dikenal juga dengan istilah rich snippet dan schema markup. 

Menambahkan rich snippet membuat situs terlihat lebih dipercaya, sehingga menarik perhatian audiens untuk mengunjungi situs tersebut.

Namun ada yang memanfaatkan rich snippet untuk menampilkan informasi palsu. Misalnya, website restoran ‘X’ membuat tampilan rating bintang 5 dengan rich snippet yang kemudian dimunculkan di SERP. 

Setelah pengunjung mengklik link website, ternyata isinya hanya artikel biasa yang menginformasikan menu-menu di resto tanpa satu pun ulasan dari konsumen yang pernah datang ke sana. 

Contoh lain dari penyalahgunaan rich snippets termasuk menampilkan foto atau nama palsu pada tampilan situs di SERP. Hal ini berarti adanya pemalsuan yang dilakukan pemilik website, dan sangat berisiko. 

Search engine seperti Google sendiri mendorong audiens untuk melaporkan website yang menampilkan informasi palsu seperti praktik di atas.   

7. Blog comment spam

Menyertakan link tautan saat mengomentari situs lain ternyata termasuk dalam Black Hat SEO. Selain itu, melakukan teknik ini termasuk sia-sia karena Google menganggapnya spam dan otomatis menghilangkannya. 

8. Link farms

Link farms adalah situs yang berisi kumpulan link tautan ke situs yang peringkatnya ingin ditingkatkan. Sederhananya, situs ini menanamkan banyak link dengan tujuan pengunjung mengklik link tersebut.

Link situs tujuan ditautkan pada suatu kata kunci atau kalimat. Dalam satu paragraf, bisa berisi banyak kata yang menautkan ke link situs berbeda.

9. Private blog networks

Private blog networks (PBN) atau jaringan blog pribadi adalah sekumpulan situs yang ketika diklik akan mengarahkan pengunjungnya ke satu situs utama. 

Sekilas praktik ini mirip dengan link farms. Bedanya link farms adalah satu situs yang berisi banyak link ke situs yang berbeda, sedangkan PBN terdiri dari beberapa situs yang dibuat khusus untuk mengarahkan pengunjung ke satu website saja.

Pelaku praktik ini akan membeli situs-situs dengan domain kedaluwarsa kemudian mengisinya dengan konten serupa dengan milik penghuni domain sebelumnya, seolah-olah pemiliknya masih sama. Kemudian link situs utama mulai ditanamkan dalam semua situs PBN tersebut. 

Mengapa Harus Menghindari Black Hat SEO?

Ada beberapa alasan mengapa Black Hat SEO harus dihindari, yaitu:
  • Traffic yang dibangun tak akan bertahan lama, yang mengarah pada penurunan peringkat halaman dan visibilitas situs
  • Black Hat SEO hanya mengoptimalkan bagaimana sebuah halaman bisa muncul di hasil pencarian tanpa mempedulikan pengalaman pengunjung (user experience)
  • Situs berpotensi disembunyikan atau dihapus selamanya dari SERP
  • Black Hat SEO pada akhirnya dapat membuat bisnis bangkrut karena kehilangan pengunjung sekaligus pembeli

Contoh Black Hat SEO

Tanpa disadari, banyak penulis yang melakukan teknik keyword stuffing dalam Black Hat SEO. 

Agar sebuah artikel mudah ditemukan, maka perlu memasukkan keyword dalam artikel tersebut. Misalnya, keyword-nya adalah “sabun cuci muka”.

Namun, penulis menggunakan keyword yang sama terus-menerus dalam satu paragraf. Contohnya seperti kalimat berikut:

black hat seo

Ketika dibaca, kalimat di atas terasa tidak alami dan terdengar seperti robot.

Sebaiknya letakkan keyword pada paragraf terpisah dan gunakan padanan kata yang lebih variatif. Contohnya seperti ini:

contoh black hat

Jika dibandingkan, contoh kedua lebih nyaman untuk dibaca.

Apa perbedaan black hat SEO dan white hat SEO?

Jika Black Hat SEO adalah taktik licik untuk meningkatkan peringkat website, maka White Hat SEO adalah strategi yang sesuai dengan pedoman search engine. 

White Hat SEO dibuat agar mudah ditemukan mesin pencari tanpa mengabaikan kualitas konten. White Hat SEO memperhatikan user experience agar pembaca betah berlama-lama di situs tersebut.

Beberapa strategi yang termasuk White Hat SEO antara lain:

  • Melakukan keyword research agar relevan dengan pembaca
  • Tidak berlebihan menempatkan kata kunci
  • Memastikan konten bebas dari plagiarisme



Terbaru Lebih lama

Related Posts